RSS

Rabu, 07 Oktober 2009

teman sejati hanyalah amal


Sedikit terinspirasi nulis ini.. waktu pulang dari Jogja... walaupun kejadiannya udah cukup lama..

Bismillah...
Waktu itu poe3 pulang ke jakarta mdadak banget, maju sehari dari waktu yang da direncanakn, padahal da ada tiket buat balik.. tpaksa de di cancel.. bingung balik ke jkt naek apa coz hrus scepat mungkin..udah j3 sore.. hrs sampe di jakarta besoknya j7 pg.. nunggu tiket kosong di stasiun or bandara bukan pilihan yang tepat, bisa2 malah ga dapet.. soalnya waktu yang tersedia cuma 2jam dari jam pemberangkatan..
Alhamdulillah ada sepupu yang balik ke jakarta hari itu juga karena ngejar deadline kerja, di mobilnya masih sisa 1 kursi kosong.. pas banget.. so poe3 bisa nebeng di mobilnya.. walaupun sedikit sempit but its ok.. sore itu juga kita jalan... sempet kuatir, coz kondisi lagi ga fit kena flu-pilek, berharap ga demam di jalan..
ga pduli dinginnya udara, pekatnya malam yang dilewati... jakarta cepatlah sampai..
i just want to go home early.. hingga akhirnya sayup2 terdengar lagu bila waktu tlah berakhir nya opick -dari tape mobil.. saat dini hari..


Bagaimana kau merasa bangga
Akan dunia yang sementara
Bagaimanakah bila semua hilang dan pergi
Menginggalkan dirimu

Bagaimanakah bila saatnya
Waktu terhenti tau kau sadari
Masihkah ada jalan bagimu untuk kembali
Mengulangkan masa lalu
Dunia dipenuhi hiasan
Semua dan segala yang ada akan kembali pada-Nya

Bila waktu tlah memanggil, teman sejati
hanyalah amal
Bila waktu tlah berhenti teman sejati
tinggalah sepi...

jd berpikir.. amal istimewa apa ya yang udah ana lakukan untuk bekal nanti di akherat.. ? prestasi amal..? ya..apa aja.. bekal yang bisa kita bawa di akherat nanti? baik harta, perbuatan, waktu, dll apa aja.. bahkan jiwa..

ana teringat sama adik kelas dulu.. waktu itu abis rapat bem, trus dia izin mo pulang ke jkt.. ana tanya “emangnya klo pulang naik apa..? bis apa kreta..?”
dia bilang “ sebenernya bisa naek kedua2nya mba.. tp enakkan naik kereta..” .
“ loh.. emangnya knapa..? bukannya naik bis jg enak...”.
"iya sih.. tp klo di kreta lebih banyak amal yang bisa di lakukan..” dengan suara yang sedikit lirih..

Subhanallah.. ternyata dia punya ladang amal.. walaupun cuma dikreta.. dengan caranya dia sendiri.. entahlah apakah dengan memberikan ibu2/nenek2/kakek2 duduk, dengan amal jariahnya kpada pengemis, atau bahkan hanya tersenyum pada tukang jualan yang kerepotan bawa barang dagangannya (klo yang ini jgn dilakukan ma akhwat y).. dia punya caranya sendiri untuk meraih prestasi amalnya.. klo mo sedikit egois bisa aja dia pilih naek bis.. walaupun dengan cost yang sedikit berbeda, namun nyaman, bisa tidur lelap tanpa gangguan pengemis or tukang jualan.. dari kreta juga dia belajar hal lain.. pandai bersyukur.. ya.. jadi lebih banyak bersyukur atas nikmat Allah yang diberikan kepadanya..

dalam syair dikatakan..
Kamu menangis dan menjerit saat dilahirkan oleh ibumu
sedang orang-orang yang ada disekitarmu tertawa karena gembira
Maka beramallah untuk dirimu
sampai kamu tersenyum gembira pada hari kematianmu
sedang mereka menangisi kepergianmu

Rasulullah bersabda..
“Ada tiga yang akan mengikuti mayit: keluarga, harta dan amalnya.
Yang kedua akan pulang sementara yang satu akan tetap kekal.
Keluarga dan hartanya akan pulang, sedangkan amalnya akan tetap”.
( HR. Bukhari dan Muslim)

Kematian adalah hal yang pasti pada setiap manusia..
Demi Allah.. kematian pasti akan datang.. kepada ana.. antum.. kita semua...
Namun sudahkah kita mempersiapkan bekal kita untuk menghadapinya..?

”Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan” (Q.S. 3:185)

Sungguh.. kita tidak akan pernah tau.. sampai kapan Allah menitipkan jatah usia pada kita.. bisa jadi langkah kita di dunia tidak akan lama lagi, entah hari ini.. besok.. lusa..? kita tidak akan pernah tau kapan kita akan kembali menghadapNya..

Ana membayangkan.. bagaimana jika waktu kematian tiba pada ana.. ketika tiba saatnya akhir perguliran waktu ana di dunia... ketika tiba saatnya sakaratul maut... ketika tiba saatnya dada sesak untuk bernafas.. ketika tiba saatnya Malaikat Izrail menjalankan tugasnya.. akankah ia tersenyum atau marah..?
ketika tiba saatnya terpisahnya antara jasad dan ruh..
ketika tiba saatnya sendirian di dalam kubur.. gelap.. sempit..
ketika tiba saatnya ketakutan menyergap saat dihadapkan kepada siksa kubur..
adakah yang dapat menolong..? siapa..? Akankah amal ana mampu menolong ? akankah amal ini cukup untuk bekal ana nanti..? Akankah amal ini membuat ana gembira di saat kematian tiba..?

Ya Allah ana tidak sanggup untuk membayangkan bila waktu itu tiba... namun bukankah kita tidak boleh takut dengan kematian..? karena.. setiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati..
Pasti..!
Demi Allah.. hal ini akan terjadi.. nanti..
bila waktu itu tiba..

“ ... Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Bagi-Nyalah segala penentuan,
dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan.” ( Q.S. 28:88)

Ana jd malu.. sungguh.. ana bukanlah seorang ‘alim.. yang apabila dikatakan padanya alam kubur pasti air matanya langsung meleleh membayangkannya.. bukan pula ahli hikmah ataupun seorang penyair yang dapat mengekspresikan perihnya sakaratul maut dalam kesedihan goresan tintanya..

Ana.. just a simple person.. hanya orang biasa.. yang terkadang lupa.. atau pura2 lupa..? bahawa Malaikat Izrail dapat kapan saja menjemput kita.. dimana saja.. setiap saat.. dalam hati terkadang bertanya.. knapa terlalu biasa untuk mengingat kematian ?
Knapa belum juga mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian.. ? knapa hanya sedikit waktu yang tersedia untuk mengingatnya? apa karena dunia yang membuat waktu untuk mengingatnya menjadi sedikit..? terlalu sibuk untuk urusan duniawi..? Astaghfirullah... Begitu lalaikah? Ampuni hamba Ya Allah atas kelalaian diri ini..

Ya Allah.. Yang Maha Mematikan...
kembalikan kami dalam keadaan berserah diri kepada Mu...
dalam keadaan fitrah iman dan islam...
dalam keadaan khusnul khotimah..

“ Allahumma a’inni ‘ala sakaratil mauut..
Allahumma hawwin ‘alayya sakaratil mauut..
Laa illahaillaallah inna lilmauti la sakarati..”

Sahabat... Saat kematian adalah saat yang padanya manusia terbuang, jangan sampai ketika waktu kita tlah berakhir.. lalu mencari amal, tetapi tidak ditemukannya, kecuali hanya apa yang dilakukannya dahulu.. Astaghfirullah...
Mari kita luruskan hati ini.. niat ini.. keikhlasan kita dalam beramal sholeh sekecil apapun itu.. sehingga amal ini tidak seperti debu-debu yang beterbangan ditiup angin.. atau seperti buih dilautan... ataupun tidak seperti layaknya fatamorgana di padang pasir.. yang tidak berbekas sama sekali... tidak ada...

Semoga amal sholeh yang kita lakukan akan menjadi teman setia yang ga akan pernah meninggalkan kita dikala orang2 yang paling dekat meninggalkan kita.. yang nantinya dapat menjadi bekal kita di akherat nanti..

“Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal
diantara kamu.. baik laki2 atau perempuan. ” (QS.3 : 195)



"Wahai anak cucu Adam,
engkau hanyalah kumpulan dari hari-hari yang terhitung.
Bila berlalu satu hari berarti hilanglah sebagian darimu.
Jika hilang sebagian darimu maka bertambah dekatlah saat kematianmu.
Kalau engkau sudah mengetahui hal itu Maka segeralah berbuat!
(Beramal, bersiap dan berbekallah)."
( Hasan al-Bashri )

HambaMu yang lemah..
Jkt-awal may06

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kasih coment yang membangun ya.. ^^