RSS

Selasa, 13 Oktober 2009

Tunjukkan padaku kawan.. dimana letak kesalahan itu.?



Sungguh.. hanya satu pintaku.. berharap bahwa ini bukan merupakan sebuah kesalahan..  walaupun memang sudah fitrahnya kepada seorang manusia..
bermula dari dialog singkat dengan seorang sahabat... akhirnya sebuah pertanyaanpun muncul...

“Apakah merupakan suatu kesalahan.. ketika seorang manusia mempunyai kecendrungan kepada orang lain.. namun dia berusaha untuk melegalkannya melalui  jalan pernikahan, dengan mengharap Ridho-Nya..?” ..
ya.. pertannyaan yang simple..  “apakah rasa itu salah..?”  lalu bagaimana dengan fitrah seorang manusia..? bukannya fitrah manusia untuk mencintai?

"Tunjukkan padaku kawan.. dimana letak kesalahan itu.. Apakah ini sebuah kesalahan..? sungguh.. ana tidak melihat ini sebuah kesalahan..”

kamipun sulit untuk menjawab bahwa ini sebuah kesalahan...  Ya.. bukan.. bukan rasa itu yang salah.. ini bukan sekedar salah atau benar.. berusaha sangat untuk menjernihkan bashiroh.. sungguh Ya Allah.. hamba butuh bimbingan Mu.. bahkan untuk menjawab sebuah pertanyaan ini...

Kalau menurut ana.. intinya ada di Manajemen hati.. bagaimana usaha kita untuk menata hati agar tetap bermuara kepadaNya.. bukannya begitu kawan..?

Kalau seandainya memang ada kecendrungan..
itu salah satu bentuk kesempurnaan penciptaan yang Allah berikan kepada manusia..  Allahlah yang Maha membolak-balikan hati manusia.... bisa jadi itu merupakan ujian untuk kita.. bagaimana kita bisa melewati tahap ini..
sungguh..
Subhanallah..  jika pada akhirnya hal tesebut berakhir di pernikahan.. jika tidak..?
Astaghfirullah..
Jangan biarkan hati terombang-ambing, terlena.. atau apalah istilahnya..
Jika memang kecendrungan itu ada.. pastikan kecendrungan itu adalah hal yang bisa meningkatkan keimanan kepada Allah.. bukan materi apalagi fisik semata.. bukankah Rasulullah pernah bersabda : ”Wanita dinikahi karena empat perkara: karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan agamanya. Maka, ambillah wanita yang memiliki agama (wanita shalihah), kamu akan beruntung.”� (Bukhari dan Muslim).. Ya.. Ad dien lah yang menjadi prioritas yang utama.. Allah menjadi alasan paling utama..
Jika memang kecendrungan itu ada..
segeralah legalkan.. Ikhtiar dan doa.. baik ikhwan maupun akhwat.. dengan cara yang ahsan.. dalam rambu2 yang syar’i..
luruskan niat kita..
Ana yakin antum semua faham akan tujuan sebuah pernikahan...
"Bahwasanya semua amal itu tergantung niatnya, dan bahwasanya apa yang diperoleh oleh seseorang adalah sesuai dengan apa yang diniatkannya..." (HR. Bukhari dan Muslim).

Teringat kembali  dengan memo singkat yang ana buat 3 tahun lalu :
-23:41;BS;091505-

Sebegitu sakitkah orang yang jatuh cinta..?
Kasihan.. ketika nafsu sudah mengalahkan segalanya..
tp benarkah hal ini bisa menyerang seorang ikhwah..? ( mm merekapun bukan seorang malaikat..)
kasihan.. ketika nafsu sudah menguasai hatinya..
Sebegitu hebatkah..?!
sehingga niat mengharapkan Ridho-Nya menjadi terkotori  beralih dengan mengharapkan pujian selain dari-Nya..?
Sungguh kasihan...
Ketika akhirnya amal2 kabaikan ini..
 berhamburan bagai pasir di pantai...berpencar bagai buih dilautan atau bahkan..
bagai debu2 yang diterbangkan angin..?
smua lepas begitu saja.. tidak ada nilainya.. tidak bersisa sama sekali...
SO SAD.. ketika akhirnya nafsu2 itu berhasil menguasai dirinya...
Semoga hal tersebut tidak terjadi di dalam diri ini.. dalam diri kita.. dalam barisan da’wah ini..



“ Ya Allah.. lindungi kami dari godaan syaitan yang terkutuk.. dengan segala cara mereka menggoda kami.. Engkaulah sebaik-baik penolong dan pelindung..
Ya Allah janganlah Engkau sesatkan kami setelah Engkau memberi kami petunjuk.. dan berilah kami Rahmat dari hadapan Mu.. sesungguhnya Engkau Maha Pemberi Rahmat..”




timur jakart,cjt
0:18;101308
-Ya Allah tautkan hati ini untuk slalu mcintaiMu dan RasulMu-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kasih coment yang membangun ya.. ^^